Perhatikantabel berikut! Pasangan unsur yang merupakan isobar adalah . answer choices . A dan B. B dan C. A dan C. D dan E. C dan E. Tags: Question 11 . SURVEY . 900 seconds . Report question . Q. Dari data runutan spektrometer massa, diketahui bahwa unsur karbon memiliki tiga isotop, yaitu C-12 dengan massa 12,00 sma dan kelimpahan relatif kali ini akan membahas tentang Afinitas elektron beserta tabel periodik, Ionisasi, Keelektronegatifan serta sifat afinitas elektron, grafik energi ionisasi, contoh ionisasi energi serta contoh ionisasi, lebih lengkapnya simak uraian dibawah ini Afinitas Elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi saat satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Dalam hal lain dinyatakan juga dalam kJ mol–1. Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Semakin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron kecenderungan membentuk ion negatif. Tabel Periodik tabel periodik unsur kimia Sifat Afinitas Elektron dalam Sistem Keperiodikan Unsur Pada satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan. Pada satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas sampai bawah Terkecuali unsur alkali pada tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan halogen. Afinitas Elektron Terbesar Semua unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif. Terkecuali unsur alkali tanah IIA dan gas mulia VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki unsur halogen VIIA karena unsur golongan ini yang paling mudah menangkap elektron. Maka, unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah Klor dengan nilai afinitas –349,0 Afinitas Elektron Terkecil Afinitas elektron yang terkecil adalah Fransium menurut kecenderungan tabel periodik. Tetapi pada faktanya yang terkecil yaitu berilium dengan nilai afinitas +240,0. Keelektronegatifan Keelektronegatifan yaitu skala yang bisa menjelaskan kecenderungan atom pada suatu unsur guna menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. keelektronegatifan Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom makin kecil, energi ionisasi makin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron makin besar. Elektronegatifitas Keelektronegatifan skala Pauling Bahwa untuk unsur gas mulia tidak memiliki harga keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sulit untuk menarik maupun melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol. Ionisasi ionisasi Ionisasi yaitu proses fisik mengubah atom ataupun molekul menjadi ion dengan menambahkan maupun mengurangi partikel bermuatan seperti elektron. Proses ionisasi ke muatan positif dan negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan positif didapatkan saat elektron yang terikat pada atom atau molekul menyerap energi yang cukup agar bisa lepas dari potensial listrik yang mengikatnya. Energi yang dibutuhkan tersebut disebut potensial ionisasi. Ion bermuatan negatif didapat saat elektron bebas bertabrakan dengan atom dan terperangkap dalam kulit atom dengan potensial listrik tertentu Contoh Ionisasi Energi Hidrogen H – 13,6 Klorin Cl – 12,97 Helium He – 24,59 Kalsium Ca – Boron B – 8,3 Carbon C – Nitrogen N – Oksigen O – 13,62 Natrium Na – Aluminium Al – 5,99 Jari-jari atom Jari-jari atom yaitu jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil pada suatu atom dalam keadaan setimbang. Jenis-jenis jari-jari atom Ada beberapa jenis jari-jari atom yang dipakai untuk menyatakan jarak dari inti atom ke lintasan stabil terluar dari elektronnya di antaranya yaitu jari-jari kovalen jari-jari logam jari-jari van der Waals Jari-jari kovalen Jari-jari atom yang diukur memakai jari-jari kovalen untuk elemen-elemen yang mempunyai jenis ikatan kovalen. Biasannya elemen-elemen ini berupa elemen-elemen non-logam. Jari-jari logam Jari-jari atom yang diukur memakai jari-jari logam untuk elemen-elemen yang termasuk dalam elemen-elemen logam. Jari-jari van der Waals Jari-jari atom yang diukur memakai jari-jari van der Waals untuk elemen yang atom-atomnya tidak bisa saling berikatan. Contoh dari kelompok ini yaitu gas mulia . Demikianlah penjelasan materi kali ini, Semoga bermanfaat Baca Juga Magnesium Sulfat Rumus Kimia Amonium Sulfat
Ca(nomor atom = 20) Konfigurasi electron = 2 8 8 2. Melepas 1 elektron = Ca+ (2 8 8 1) Melepas 2 elektron = Ca2+ (2 8 8) Konfigurasi ion Ca+ diatas yang terbentuk setelah atom Ca melepas satu buah elektronnya tidaklah stabil karena konfigurasinya tidak sesuai dengan unsur gas mulia (8 elektron valensi). Sehingga ion Ca2+ adalah bentuk stabil
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL USBNSMA/MA PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN PELAJARAN 2016/2017LEMBARSOALMata PelajaranKIMIAKelas/ProgramXII IPAHari/tanggalRabu, 22 Maret 2017Dimulai Pukul WIBDiakhiri Pukul WIBPetunjukUmum lebih dahulu Nomor Peserta dan Identitas Anda pada lembar jawaban yangdisediakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh pengawas menggunakan pena/ menjawabSoal Pilihan Ganda, gunakan pena/ballpointuntuk menyilang pada huruf A, B,C, D atau E pada lembar jawaban yang telah menjawabSoal Uraian, gunakan pena/ballpoint dalam menuliskan jawaban pada lembarjawaban yang telah Pelaksanaan USBNtidak diperkenankan bertanya atau minta penjelasan mengenaijawaban soal yang diujikan kepada siapapun termasuk kepada menggunakan kalkulator, HP, Kamus dan alat bantu lain dalam menjawab dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum anda kepada pengawas bila terdapat tulisan yang kurang jelas, rusak atau jumlah soal soalsebanyak40 butir,terdiri dari Pilihan Ganda 35 butir, yaitu nomor 1 – Uraian 5 butir, yaitu nomor mengerjakan soal-soal yang Anda anggap pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas dan keluar Khusus Pilihan Ganda salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang Xpada salah satupilihan jawaban A, B, C, D, E pada lembar jawaban yang disediakan!2. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah, dan Anda ingin memperbaikinya, tidakdiperboleh menggunakan correction pen tipe-x atau penghapus, melainkan dengan cara sepertidi bawah ini SemulaABCDEDibetulkan dengan singkat dan perbaikanmenjawab soal uraian essai dengan cara mencoret jawaban yang salahdengan dua garis dan menuliskan di atas jawaban yang BEKERJAKimia/USBN/2017/Kurikulum 2013/UtamaPage1DOKUMEN NEGARASANGAT RAHASIAKURIKULUM 2006SOAL UTAMA=xxx Mengkajiliteratur untuk mengetahui keteraturan afinitas elektron atom suatu unsur dalam tabel periodik. 7. Mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik. Perhatikan data berikut! Apa kesimpulan dari hasil percobaan tersebut jika dihubungkan dengan hukum Perbandingan Proust? 1,38 0 Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang03 Februari 2022 0739Hallo Arky, kakak bantu jawab ya. Jawaban Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik elektron. 1. Dalam suatu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron berkurang. 2. Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin besar. Hal tersebut dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron bertambah. Semoga Arky dapat memahami penjelasan di atas. Perhatikansifat- sifat unsur berikut: 5s2 4d4 Data berikut untuk menjawab soal no 1 dan 2 Lambang proton elektron neutron atom X 8 8 8 Y 11 11 12 Z 13 13 14 Berdasarkan data tersebut maka energi ionisasi cenderung menaik D. dalam perioda dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin besar E. afinitas elektron ke kanan semakin besar 6 Afinitas elektron secara sederhana bisa dikatakan sebagai bagian daripada kemampuan dari suatu jenis partikel atom dalam menerima elektron. Prihal ini terjadi ketika elektron ditambahkan dalam atom pada wujud gas, maka secara langsung terjadi perubahan energi tertentu. Oleh karena itulah afinitas elektron dalam suatu atom cenderung sulit untuk diukur. Alasannya karena adanya nilai afinitas elektron hanya tersedia pada beberapa jenis unsur kimia tertentu, terutama pada golongan halogen. Afinitas elektron bisa dikatakan sebagai peristiwa yang terjadi karena adanya komponen melepas dan menerima elektron terhadap sesuatu yang umum dalam penerapan kimia. Dimana untuk serah terima elektron dapat terjadi ketika suatu atom melakukan interaksi dengan atom lain dalam membentuk ikatan kimia. Oleh karena itu adanya afinitas elektron ini berpengaruh dalam interaksi antar atom. Pengertian Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika suatu elektron diterima oleh atom netral dan membentuk ion yang bermuatan negatif, dimana untuk nilai dari afinitas elektron didapatkan dari pengukuran panas pembentukan dan energi kisi dari unsur senyawa ionik. Pengertian Afinitas Elektron Menurut Para Ahli Adapun definisi afinitas elektron menurut para ahli. Antara lain; Dr. Yusnidar Yusuf, M. Si 2018, Afinitas elektron ialah ukuran besarnya energi yang dibebaskan oleh atom dalam menerina sebuah elektron. Sehingga besaran afinitas elektron ini dapat difungsikan untuk mudah tidaknya atom dalam menarik elektron. Artinya semakin besar afinitas elektron yang dimiliki atom itu menunjukan bahwa atom itu mudah nenarik elektron dari luar dan membentuk ion negatif anion Rumus Afinitas Elektron Rumus Afinitas Elektron Afinitas elektron yang terdapat suatu unsur menjadi suatu ukuran kecenderungan unsur tersebut untuk bertindak sebagai zat pengoksidasi. Zat pengoksidasi itu sendiri dalam reaksi redoks merupakan zat yang berperan sebagai akseptor atau penerima elektron. Hal ini sangat berkaitan dengan sifat kimia dan sifat dari ikatan yang dibentuk oleh suatu atom dengan atom lain ketika membentuk molekul. Secara umum rumus reaksi yang terjadi ketika suatu atom menerima elektron dapat digambarkan sebagai berikut. X + e– β†’ X– + Energi Hal ini juga sama atau setara dengan pelepasan elektron dari ion negatif menjadi atom yang bermuatan netral. X– β†’ X + e– Dalam reaksi tersebut, X merepresentasikan atom yang bermuatan netral sedangkan e– merupakan elektron yang diberikan kepada atom X. Ketika terjadi reaksi, X menerima sebuah elektron sehingga X akan menjadi bermuatan negatif X– dan pada kondisi tersebut dihasilkan sejumlah energi tertentu. Energi suatu atom terdsebut didapatkan ketika atom kehilangan ataupun memperoleh energi melalui reaksi kimia yang menyebabkan hilang atau bertambahnya elektron. Reaksi kimia yang melepaskan energi disebut dengan reaksi eksotermik sedangkan reaksi kimia yang menyerap energi dari luar disebut dengan reaksi endotermik. Energi dari reaksi eksotermik dituliskan dalam bentuk negatif atau diberi tanda negatif, sedangkan dalam reaksi endotermik energi diberi tanda positif. Afinitas elektron ditunjukkan dengan simbol EA dan biasanya dinyatakan dalam satuan kJ/mol. Dalam tabel periodik, afinitas elektron dapat mengikuti tren tabel periodik tersebut. Dalam satu golongan, afinitas elektron meningkat dari atas ke bawah. Dalam satu periode, afinitas elektron juga meningkat dari kiri ke kanan. Nilai dari afinitas elektron bisa positif atau negatif tergantung dari jenis reaksi apakah eksoterm atau endoterm. Cara Menentukan Afinitas Elektron Untuk menentukan afinitas elektron, kita dapat menggunakan bantuan tabel sistem periodik unsur dimana pada tabel tersebut terdapat daftar unsur kimia yang telah disusun berdasarkan Mendeleev dan mengikuti tren yang ada. Dalam sistem periodik unsur, kita dapat memprediksi nilai afinitas elektron mengikuti tren pada sistem periodik unsur tersebut; Dalam satu golongan kolom pada tabel periodik nilai afinitas elektron akan semakin besar dari atas ke bawah golongan unsur. Dalam satu periode baris pada tabel periodik nilai afinitas elektron akan semakin besar dari kiri ke kanan periode unsur. Namun terdapat pengecualian pada gas mulia pada kolom terakhir tabel periodik dimana masing masing unsur pada gas mulia memiliki kulit elektron valensi yang terisi penuh sehingga sudah cukup stabil dan afinitas elektronnya mendekati nol atau sangat kecil dan tidak mengikuti tren. Unsur non logam juga biasanya cenderung memiliki nilai afinitas elektron yang lebih tinggi daripada unsur logam. Salah satu unsur yang sangat besar energinya dalam menarik elektron yaitu klorin Cl, sedangkan unsur yang paling lemah dalam menarik elektron adalah merkuri Hg. Pada dasarnya afinitas elektron lebih sulit diprediksi dalam molekul karena struktur elektroniknya yang sangat rumit dibandingkan dalam atom. Jenis Afinitas Elektron Adapun untuk beragam macam-macam dalam afinitas elektron ini antara lain; Afinitas Elektron Pertama Afinitas elektron terkait dengan pembentukan ion negatif dan penggunaannya hampir selalu terbatas pada unsur golongan 16 dan 17 dalam tabel periodik. Afinitas elektron pertama merupakan energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas memperoleh elektron untuk membentuk 1 mol ion gas dengan muatan -1. Dapat juga didefinisikan sebagai energi yang dilepaskan per mol X ketika perubahan terjadi. Afinitas elektron pertama ini memiliki nilai negatif. Sebagai contoh yaitu afinitas elektron pertama dari klorin adalah -349 kJ/mol dengan tanda negatif yang menunjukkan sebagai terjadinya pelepasan energi. Ketika elektron ditambahkan ke dalam unsur logam, maka diperlukan energi untuk mendapatkan elektron tersebut reaksi endotermik. Oleh karena itu, unsur logam cenderung memiliki peluang lebih kecil untuk menerima elektron karena unsur logam justru lebih mudah mengalami kehilangan elektron pada valensinya karena inti logam tidak memiliki tarikan yang kuat pada elektron dan cenderung lebih mudah membentuk kation daripada membentuk ion negatif anion. Dengan demikian, logam dikatakan memiliki afinitas elektron yang sangat rendah. Ketika unsur non-logam memperoleh elektron, maka terjadi perubahan energi negatif yang berarti bahwa energi telah dilepas untuk menerima elektron eksotermik. Unsur non logam memiliki afinitas elektron yang lebih besar daripada unsur logam. Pertama yaitu karena unsur non logam memiliki elektron valensi yang lebih banyak daripada logam sehingga lebih mudah untuk mendapatkan elektron untuk memenuhi oktet yang stabil. Kedua yaitu karena kulit elektron valensi pada unsur non logam lebih dekat dengan inti sehingga tarikan dari inti terhadap elektron cenderung lebih kuat untuk menjaga elektron yang lepas. Afinitas Elektron Kedua Afinitas elektron kedua adalah energi yang dibutuhkan dari atom untuk menambahkan elektron ke dalam setiap ion yang bermuatan -1 dalam 1 mol unsur gas. Ketika telah terjadi penerimaan elektron pertama, maka suatu unsur gas netral akan menjadi bermuatan -1. Setelah itu, dapat terjadi kembali pemberian elektron sehingga ion gas tersebut akan menerima sebuah elektron dan muatannya akan menjadi -2. Energi yang dibutuhkan dalam penerimaan elektron kedua tersebut didefinisikan sebagai afinitas elektron kedua. X– + e– β†’ X2- Dalam peristiwa ini, energi tidak dilepaskan melainkan dibutuhkan sehingga tanda energinya yaitu positif atau endoterm. Kebutuhan energi tersebut digunakan untuk memaksa elektron menjadi ion yang pada dasarnya sudah bermuatan negatif. Umumnya energi yang dibutuhkan cukup besar karena elektron dipaksa masuk ke dalam ruang kecil yang sudah padat akan elektron sehingga akan sangat sulit jika dilakukan dengan energi rendah. Contoh Soal Afinitas Elektron dan Jawaban Sebagai upaya memperjelas tentang materi afinitas elektron, berikut adalah contoh soal dan pembahasannya secara lengkap. Antara lain; Tentukan atom mana yang memiliki afinitas elektron paling besar! a. F b. Cl c. Br d. I Jawab d. iodin karena dalam satu golongan, afinitas elektron meningkat dari atas ke bawah Atom manakah yang memiliki afinitas elektron paling rendah? a. Mg b. O c. S d. Br Jawab a. magnesium karena magnesium merupakan atom logam dimana logam memiliki afinitas elektron yang cenderung rendah Dari pernyataan berikut, manakah pernyataan yang tepat? a. Semakin besar afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih mudah melepaskan elektron b. Semakin kecil afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih susah menerima elektron c. Dalam satu periode, afinitas elektron berkurang dari kiri ke kanan d. Afinitas elektron paling besar terdapat dalam atom logam Jawaban b. Semakin kecil afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih susah menerima elektron Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa afinitas elektron hanya berlaku untuk atom dan molekul gas karena tingkat energi elektron dari fase cair dan padatan diubah oleh interaksi dengan atom atau molekul lain. Meski demikian, afinitas elektron memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kimia. Salah satunya adanya afinitas elektron digunakan untuk mengukur kekerasan kimia, seperti ukuran seberapa asam dan basa lewis yang terpolarisasi. Afinitas elektron juga digunakan untuk memprediksi nilai potensial kimia elektronik dalam elektrokimia. Dimana penggunaan lain dari afinitas elektron yang biasa dilakukan adalah untuk menentukan apakah suatu atom atau molekul akan bertindak sebagai akseptor elektron atau donor elektron dalam suatu reaksi dan untuk memprediksi apakah dua reaktan akan saling bereaksi dalam reaksi redoks. Nah, demikianlah tadi serangkaian artikel yang bisa kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian afinitas elektron menurut para ahli, rumus penghitungan, cara menentukan, jenis, contoh soal dan pembahasannya. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
a atomic radius is decreasing (jari-jari atom berkurang) b. ion charge is increasing (muatan ion bertambah) c. ionization energy is decreasing (energi ionisasi berkurang) d. electron affinity is increasing (afinitas electron bertambah) e. the number of protons is decreasing (jumlah proton berkurang) 11.
Afinitas Elektron adalah negatif dari perubahan energi yang terjadi saat satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas. Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif, berarti mempunyai kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Semakin negatif nilai afinitas elektron, maka makin besar kecenderungan unsur tersebut dalam menyerap elektron kecenderungan membentuk ion negatif. Afinitas unsur Y lebih negatif dibandingkan X, maka Y lebih mudah dalam menyerap dibandingkan X. Maka, ion lebih stabil daripada atom Y. Berdasarkan uraian di atas, maka jawaban yang tepat adalah B
Darisifat ini dapat disimpulkan bahwa: Dalam satu golongan, afinitas elektron cenderung berkurang dari atas ke bawah. Dalam satu periode, afinitas elektron cenderung bertambah dari kiri ke kanan. Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektron bertanda negatif.
ο»Ώbentuk ini yang bukan alat pengukur volume cairan adalah ​ Volume H2SO4 0,03 M yang diperlukan untuk menetralkan 500 mL larutan KOH 0,06 M A. 0,1 liter B. 0,3 liter C. 0,5 liter D. 0,7 liter E. 1,0 liter​ Sebanyak 20 liter gas asetilena dibakar sempurna sesuai persamaan reaksi berikut. 22 + 2 β†’ 2 + 2 belum setara Tentukanlah a. Volume gas oks … igen yang diperlukan b. Volume gas karbondioksida yang dihasilkan c. Volume air yang dihasilkanmohon di jawab kak, soalnya besok di kumpulkan... terimakasih ​ 1. Dalam suatu senyawa organik, terdapat karbon, hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan 251 berdasarkan jumlah atom. Jika Atom Relatif Ar dari … karbon adalah 12, hidrogen adalah 1, dan oksigen adalah 16, berapakah Massa Molekul Relatif Mr dari senyawa tersebut? 2. Dalam senyawa asam sulfat H2SO4, terdapat dua atom hidrogen, satu atom belerang, dan empat atom oksigen. Jika Atom Relatif Ar dari hidrogen adalah 1, belerang adalah 32, dan oksigen adalah 16, berapakah Massa Molekul Relatif Mr dari senyawa tersebut? 3. Sebuah senyawa terdiri dari unsur-unsur X, Y, dan Z dengan perbandingan masing-masing atom 231. Jika Atom Relatif Ar dari X adalah 40, Y adalah 16, dan Z adalah 12, berapakah Massa Molekul Relatif Mr dari senyawa tersebut? 25. Unsur phospor dan oksigen dapat membentuk dua senyawa dengan komposisi sebagai berikut. SENYAWA Massa P gram Massa O gram I 31 24 II 62 80 Jik … a massa phospor dibuat tetap, maka perbandingan massa oksigen pada senyawa I senyawa II adalah ..... 678zP7w.
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/220
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/391
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/370
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/379
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/300
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/239
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/75
  • 19mhmdu3tm.pages.dev/47
  • perhatikan data afinitas elektron berikut