Sebetulnyasemua jenis olahraga mampu meredakan stress. Sala satunya yaitu olahraga tinju itu sendiri. Latihan tinju membuat anda harus mempertahankan diri dan menyerang objek dengan tepat. Hal inilah yang membantu seseorang mampu mengurangi stress dan meningkatkan rasa senang, puas dan semangat.
Kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient EQ adalah kemampuan mengenali, memahami dan mengendalikan perasaan sendiri dan perasaan orang lain, termasuk memotivasi diri dan mengatur emosi serta kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional merupakan potensi yang ada dari dalam diri seseorang untuk bisa merasakan, menggunakan, mengomunikasikan, mengenal, mengingatkan, mendeskripsikan emosional merupakan kecakapan emosional yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan memiliki daya tahan ketika menghadapi rintangan, mampu mengendalikan impuls dan tidak cepat merasa puas, mampu mengatur suasana hati dan mampu mengelola kecemasan agar tidak mengganggu kemampuan berpikir, dan mampu berempati serta lain dari kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan terhadap frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan Kecerdasan Emosional Berikut definisi dan pengertian kecerdasan emosional emotional qoutient dari beberapa sumber buku Menurut Goleman 2000, kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang Cherniss 2001, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk melihat dan mengekspresikan emosi, mengasimilasi emosi dalam pikiran, memahami dan bernalar dengan emosi, dan mengatur emosi dalam diri dan orang lain. Menurut Uno 2006, kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan nonkognitif yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Menurut Ginanjar 2001, kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kemampuan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Menurut Shapiro 2003, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan emosinya untuk mengeluarkan atau membangkitkan emosi, seperti emosi untuk membantu berpikir, memahami emosi dan pengetahuan tentang emosi serta untuk merefleksikan emosi secara teratur seperti mengendalikan emosi dan perkembangan Kecerdasan Emosional Menurut Goleman 2001, kecerdasan emosional terdiri dari lima aspek utama, yaitu sebagai berikuta. Kemampuan mengenali emosi kesadaran diri Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenal dan memilah- ilah perasaan, memahami hal yang sedang kita rasakan dan mengapa hal itu kita rasakan, dan mengetahui penyebab munculnya perasaan tersebut, serta pengaruh perilaku kita terhadap orang lain. Kemampuan mengenali emosi diri merupakan fondasi utama dari semua unsur-unsur emotional intelligence sebagai langkah awal yang penting untuk memahami diri dan berubah menjadi lebih baik. Mengenali emosi diri sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk mengenali perasaan diri ketika perasaan itu timbul, dan merupakan hal penting bagi pemahaman kejiwaan secara mendalam. Terdapat tiga kemampuan yang merupakan ciri-ciri mengenali emosi diri sendiri kesadaran diri, yaitu Kesadaran emosi, yaitu mengenali emosi diri dan mengetahui pengaruh emosi itu terhadap kinerjanya. Penilaian diri secara teliti, yaitu mengetahui kelebihan dan kekurangan diri dan mampu belajar dari pengalaman. Percaya diri, yaitu keberanian yang datang dari keyakinan diri terhadap harga diri dan kemampuan Kemampuan mengelola emosi pengaturan diri Pengaturan diri adalah menangani emosi sedemikian rupa sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya satu gagasan, maupun pulih kembali dari tekanan emosi. Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Tujuan pengaturan diri untuk menjaga keseimbangan emosi, bukan untuk menekan dan menyembunyikan gejolak perasaan serta bukan pula untuk langsung mengungkapkan perasaan. Terdapat lima kemampuan utama yang merupakan ciri-ciri mengelola emosi pengaturan diri, yaitu Kendali diri, yaitu menjaga agar emosi dan impuls yang negatif tetap dipercaya, yaitu menunjukkan integritas dan kejujuran. Kewaspadaan, yaitu dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban. Adaptasi, yaitu keluwesan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta dapat beradaptasi dengan mudah. Inovasi, yaitu bersikap terbuka terhadap gagasan-gagasan, pendekatan-pendekatan dan informasi Kemampuan memanfaatkan emosi secara produktif motivasi Motivasi adalah menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntut kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif, serta untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya untuk memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional, menahan diri terhadap kepuasan, dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Terdapat empat kecakapan utama dalam kemampuan memotivasi diri sendiri dan orang lain, yaitu Dorongan berprestasi, yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar yaitu menyelaraskan diri dengan sasaran kelompok/lembaga. Inisiatif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. Optimis, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran meskipun ada halangan dan Kemampuan mengenali emosi orang lain empati Empati adalah merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. Empati dapat dipahami sebagai kemampuan mengenali perasaan orang lain dan memahami perspektif orang lain. Empati merupakan kemampuan merespon perasaan orang lain dengan respon emosi yang sesuai keinginan orang tersebut. Berempati terhadap perasaan orang lain dijadikan dasar untuk membangun hubungan interpersonal yang sehat. Terdapat lima kemampuan utama yang merupakan ciri-ciri mengenali emosi orang lain empati, yaitu Memahami orang lain, yaitu memahami perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka. Orientasi pelayanan, yaitu mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain. Mengembangkan orang lain, yaitu merasakan kebutuhan orang lain untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keragaman yaitu menumbuhkan keragaman melalui pergaulan dengan banyak orang. Kesadaran politik, yaitu mampu membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan Kemampuan membina hubungan keterampilan sosial Keterampilan sosial adalah menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, serta untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Seseorang yang memiliki ketrampilan sosial ini pandai merespon tanggapan orang lain sesuai dengan yang dikehendaki, orang yang tidak memiliki ketrampilan ini akan dianggap angkuh, sombong, tidak berperasaan dan akhirnya akan dijauhi orang lain. Terdapat tiga kemampuan utama yang merupakan ciri-ciri kemampuan membina hubungan dengan orang lain, yaituMengembangkan orang lain, yaitu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka. Komunikasi, yaitu mengirimkan pesan secara jelas dan meyakinkan. Manajemen konflik, yaitu merundingkan dan menyelesaikan perbedaan pendapat. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, biasanya memiliki ciri atau tanda tertentu yang dapat diamati. Menurut Nurita 2012, beberapa ciri individu yang memiliki kecerdasan emosional adalah Memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan dapat bertahan dalam menghadapi mengendalikan dorongan-dorongan hati sehingga tidak melebih-lebihkan suatu mengatur suasana hati dan dapat menjaganya agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir seseorang. Mampu berempati terhadap orang lain dan tidak lupa menurut Uno 2006, kecerdasan emosional dibagi menjadi lima ranah utama, yaitu sebagai berikuta. Ranah intrapribadi Ranah ini terkait dengan kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengendalikan diri sendiri, yang biasa disebut inner-self diri terdalam, batiniah.Ranah intra pribadi terbagi menjadi beberapa subbagian, yang meliputi kesadaran diri emosional, sikap asertif, kemandirian, penghargaan diri, dan aktualisasi Ranah antar pribadi Ranah kecerdasan emosi ini berhubungan dengan apa yang dikenal sebagai keterampilan berinteraksi. Mereka berinteraksi, memahami, dan bergaul dengan baik dengan orang lain dalam berbagai situasi. Ranah antar pribadi meliputi empati yang terdiri atas tanggung jawab sosial dan hubungan antar Ranah penyesuaian diri Ranah kecerdasan emosi ini berkaitan dengan kemampuan kita untuk menilai dan menanggapi situasi yang sulit. Ranah penyesuaian diri, di antaranya yaitu pemecahan masalah, uji realitas, dan sikap Ranah pengendalian stres Ranah kecerdasan emosi ini berkaitan dengan kemampuan menanggung stres tanpa harus ambruk, hancur, kehilangan kendali, yang meliputi ketahanan menanggung stres dan pengendalian Ranah suasana hati umum Ranah kecerdasan emosi ini berkaitan dengan pandangan kita tentang kehidupan, kemampuan untuk bergembira dengan diri sendiri dan orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita rasakan. Ranah ini, meliputi kebahagiaan dan Mengembangkan Kecerdasan Emosional Menurut Nggermanto 2001, terdapat beberapa kita yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan emosional dalam diri, yaitu Membuka hati. Hati adalah simbol pusat emosi yang dapat merasakan nyaman atau tidak nyaman. Oleh karena itu, kita dapat memulai dengan membebaskan hati kita dari impuls pengaruh yang membatasi kita untuk menunjukkan kasih sayang satu sama daratan emosi. Setelah membuka hati, kita dapat melihat kenyataan dan menemukan peran emosi dalam kehidupan, sehingga kita akan menjadi lebih bijak dalam menanggapi perasaan kita dan perasaan orang lain di sekitar kita. Bertanggung jawab. Untuk memperbaiki dan mengubah kerusakan hubungan, kita harus mengambil tanggung jawab. Setelah dapat membuka hati dan memahami perasaan emosi orang di sekitar kita. Dan ketika terjadi permasalahan antara kita dan orang lain, sangat sulit melakukan perbaikan tanpa ada tindak lanjut. Setiap orang harus memahami permasalahan dan memutuskan bagaimana yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Menurut Mualifah 2009, terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi kecerdasan emosional dalam diri seseorang, antara lain yaitu sebagai berikuta. Faktor otak Arsitektur otak memberi tempat istimewa bagi amigdala sebagai penjaga emosi, penjaga yang mampu membajak otak. Amigdala adalah spesialis masalah-masalah emosional. Apabila amigdala dipisahkan dari bagian-bagian otak lainnya, hasilnya adalah ketidakmampuan yang sangat mencolok dalam menangkap makna emosi awal suatu peristiwa, tanpa amigdala tampaknya ia kehilangan semua pemahaman tentang perasaan, juga setiap kemampuan merasakan perasaan. Amigdala berfungsi sebagai semacam gudang ingatan Faktor lingkungan keluarga Orang tua memegang peranan penting terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak. Lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak untuk mempelajari emosi. Dari keluargalah seorang anak mengenal emosi dan yang paling utama adalah orang tua. Jika orang tua tidak mampu atau salah dalam mengenalkan emosi, maka dampaknya akan sangat fatal terhadap Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah merupakan faktor penting kedua setelah keluarga, karena di lingkungan ini anak mendapatkan pendidikan lebih lama. Guru memegang peranan penting dalam mengembangkan potensi anak melalui beberapa cara, di antaranya melalui teknik, gaya kepemimpinan, dan metode mengajar sehingga kecerdasan emosional berkembang secara maksimal. Lingkungan sekolah mengajarkan anak sebagai individu untuk mengembangkan keintelektualan dan bersosialisasi dengan sebayanya, sehingga anak dapat berekspresi secara bebas tanpa terlalu banyak diatur dan diawasi secara Faktor lingkungan dan dukungan sosial Dukungan dapat berupa perhatian, penghargaan, pujian, nasihat atau penerimaan masyarakat. Semuanya memberikan dukungan psikis atau psikologis bagi anak. Dukungan sosial diartikan sebagai suatu hubungan interpersonal yang di dalamnya satu atau lebih bantuan dalam bentuk fisik atau instrumental, informasi dan pujian. Dukungan sosial cukup mengembangkan aspek-aspek kecerdasan emosional anak, sehingga memunculkan perasaan berharga dalam mengembangkan kepribadian dan kontak PustakaGoleman, Daniel. 2000. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan Emosional. Jakarta Gramedia Pustaka 2001. The Emotionally Intelligent Workplace How to Select for, Measure, and Improve Emotional Intelligence in Individuals, Groups, and Organizations. San Francisco Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta Bumi Ary. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual – ESQ. Jakarta E. Lawrence. 2003. Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta Gramedia Pustaka Meta. 2012. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional EQ dengan Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan. Jakarta Universitas Agus. 2001. Quantum Quotient, Kecerdasan Quantum, Cara Cepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ secara Harmoni. Bandung Nuansa 2009. Psycho Islamic Smart Parenting. Yogyakarta DIVA press.
Mampumengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan.. - 19548945 juliyantiningsih juliyantiningsih 18.11.2018 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Mampu mengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan.. a. konsentrasi b. kepekaan sukma c. imajinasi d. pengindraan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Regulasi emosi adalah kapasitas untuk mengontrol dan menyesuaikan emosi yang timbul pada tingkat intensitas yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi emosi juga merupakan pembentukan emosi, emosi yang dimiliki, pengalaman atau bagaimana seseorang dalam mengekspresikan emosi tersebut. Hal ini sangat bermanfaat dalam mengatur emosi, mengendalikan diri, memiliki sikap berhati-hati, dapat mengambil keputusan, memiliki pandangan dan emosi positif serta tidak mudah menyerah. Atlet seringkali dihadapi dengan permasalahan emosi seperti kepercayaan diri, kecemasan, motivasi dan hal ini dapat terjadi di setiap cabang olahraga sehingga atlet memerlukan regulasi emosi yang baik agar dapat mengontrol emosi yang ada pada dirinya. Gejolak emosi apapun dalam diri individu baik emosi positif dan emosi negatif dapat mempengaruhi keseimbangan psikofiosiologis atlet. Terlebih atlet yang akan bertanding di event besar seperti Pekan Olahraga Nasional diharapkan mampu mengendalikan perasaan cemas dan mengatur emosinya saat berhadapan dengan lawan. Manajemen stress dan percaya diri secara bersama berpengaruh terhadap peningkatan prestasi olahraga, semakin tinggi kemampuan atlet dalam mengelola stress dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi maka semakin tinggi prestasi tinggi. Beberapa latihan untuk meningkatkan regulasi emosi dengan cara Mengatur regulasi emosi dari diri sendiri seperti meningkatkan rasa syukur dan menikmati peristiwa-peristiwa positif Melakukan kegiatan self talk atau sharing ke orang lain mengenai perasaan yang dialamiLatihan mental seperi relaksasi otogenik yang dapat mengatasi masalah berhubungan dengan mental. Lihat Healthy Selengkapnya
menguatkanseluruh unsur psikologis yang berhubungan denan aspek kognitif, konanif, dan emosional. Latihan mental adalah terjemahan dari kata mental practice, mental training mental rehearsial, Singer (1980) menyebutkan latihan mental dengan istilah mental training atau latihan image yaitu konseptualisasi yang menunjukkan pada latihan tugas
- - Mental skill pada intinya adalah kesiapan pikiran seseorang untuk memenuhi tuntutan psikologis dalam suatu olahraga. Pada umumnya skill ini didasarkan pada motivasi, konsentrasi, percaya diri dan pengendalian stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang, yang ditandai dengan denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, bahwa yang satu berbeda dengan yang lainnya. Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran keprbadian secara umum, potensi intelektual, serta fungsi daya pikir yang dihubungkan dengan olahraga. Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam OlahragaPengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa Berpikir PositifBerpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai MotivasiMotivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal dan luar ekstrinsik dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri intrinsik. Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan pertandingan. Oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara Pengendalian EmosiFaktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiriPengendalian emosi dalam pertandingan olahraga seringkali menjadi faktor penentu kemenangan. Para pelatih harus mengetahui dengan jelas bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan saja dalam pertandingan tetapi juga dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang dapat membuat atletnya marah, senang, sedih, takut, dan sebagainya. Dengan demikian pelatih perlu juga mencari data-data untuk mengendalikan emosi para atlet asuhannya, yang tentu saja akan berbeda antara atlet yang satu dengan atlet emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot, dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga atlet tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Demikian hebatnya ketegangan tersebut sampai ia tidak dapat melakukan awalan dengan baik. Apalagi jika lawannya dapat menekan dan penonton pun tidak berpihak padanya, maka dapat dibayangkan atlet tersebut tidak akan dapat bermain baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan ia tidak tahu harus berbuat Kepercayaan DiriDalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya KonsentrasiKonsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting peranannya. Dengan berkurangnya atau terganggunya konsentrasi atlet pada saat latihan, apalagi pertandingan, maka akan timbul berbagai sepakbola, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi tendangan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang. Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi==* Taufik Effendi Jursal dari Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia ASSBI. Akun twitter taufikjursal ssbindonesia a2s/cas
Samaseperti otot, otak juga membutuhkan latihan agar tetap muda dan fleksibel. Menunggang kuda membutuhkan kerja otak untuk dapat mengendalikan dengan baik. Saat dalam pertandingan ataupun di luar pertandingan, jika kita berhasil mengendalikan kuda dengan baik maka kita akan merasa senang dan puas. Itu dapat meningkatkan pikiran-pikiran positif.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Latihan Mental Mental Training adalah latihan yang diprogramkan dan dilakukan dalam bentuk kejiwaan baik kognitif, efektif, maupun psikomotor secara terorganisir. Pelatihan mental merupakan keunggulan kompetitif yang dapat membuat kita memiliki rasa percaya diri tinggi guna melawan musuh yang akan kita mental selain diperlukan untuk mempersiapkan atlet sebelum pertandingan atau kompetisi juga dapat digunakan guna menumbuhkan ketahanan mental atlet itu sendiri. Ketahanan mental atau daya tahan mental sendiri merupakan suatu kondisi kejiwaan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kemampuan menghadapi gangguan, ancaman dalam segala hal, baik yang berasal dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Ketahanan mental bukanlah sesuatu yang diwariskan kepada atlet, tetapi mental harus dipelajari. Ungkapan tersebut diperkuat oleh pendapat Loehr 1982 10 bahwa ketahanan mental itu dipelajari, tidak diwariskan. Selanjutnya Vealey 1988 menjelaskan bahwa kemampuan mental layaknya kemampuan fisik, bisa dipelajari dalam tingkatan tertentu. Latihan mental merupakan sebuah pendekatan edukatif di mana kemampuan mental dipandang sebagai suatu hal yang bisa dipelajari. Kedua pendapat tersebut menegaskan bahwa latihan mental seperti layaknya latihan fisik agar bisa dikuasai dengan baik oleh atlet harus diajarkan oleh pelatih dan dipelajari oleh dapat meningkatkan prestasi atau performa olahraganya, sang atlet perlu memiliki mental yang tangguh, sehingga ia dapat berlatih dan bertanding dengan semangat tinggi, dedikasi total, pantang menyerah, tidak mudah terganggu oleh masalah-masalah non-teknis atau masalah pribadi. Dengan demikian ia dapat menjalankan program latihannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ia dapat memiliki fisik prima, teknik tinggi dan strategi bertanding yang tepat, sesuai dengan program latihan yang dirancang oleh pelatihnya. Dalam hal ini kita dapat memiliki mental yang kuat harus memiliki, sebagai berikut Energi mental yang cukup untuk menjadi tangguhFokus. Karena sebesar apa pun energi Anda, tetap saja memiliki limit. Anda harus fokuskan kekuatan anda itu untuk bisa tetap berdiri saat teman-teman Anda system. Kekuatan mental bukan hanya tentang memiliki kekuatan/energi yang besar untuk bertahan, tetapi tentang seberapa banyak Anda recharge diri Anda, dan seberapa banyak resource yang Anda punya untuk menjaga energi mental dapat menggunakan berbagai macam jenis latihan untuk digunakan dalam pelatihan mental yang tentunya harus terstruktur atau dirancang dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan dari atlet itu agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Jenis- jenis latihan mental atau mental training yang dapat dilakukan seorang atlet sebelum bertanding di sebuah kompetisi, antara lainMembuat catatan harian mental Mental LogCatatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan, pertandingan, atau acara lain yang berkaitan dengan olah raganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang dianggap penting dan relevan oleh atlet. catatan ini semestinya dapat menceritakan bagaimana atlet berpikir, bertindak, bereaksi, juga merupakan tempat untuk mencurahkan segala perasaan negatif jika melakukan kegagalan atau tampil Sasaran Goal SettingPenetapan sasaran perlu dilakukan agar atlet memiliki arah yang harus dituju. Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan. Sasaran ini sebaiknya dikonsultasikan juga dengan pelatih. Sasaran tersebut harus membuat atlet tertantang tetapi tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sulit agar dapat berfungsi juga sebagai pembangkit RelaksasiTujuan daripada latihan relaksasi seperti latihan manajemen stres adalah untuk mengendalikan ketegangan, baik itu ketegangan fisik maupun psikologis. Ada berbagai macam bentuk latihan relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara progresif. Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlet dapat mengenali kapan saatnya harus rileks dan membedakannya dengan keadaan Visualisasi Mental ImageryLatihan Visualisasi merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri antara lain adalah untuk mempelajari teknik baru, memperbaiki Teknik yang masih salah atau belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran, dan latihan bagi atlet yang sedang rehabilitasi cedera. Di dalam imajeri si atlet bukan hanya melihat’ dirinya melakukan teknik-teknik, tapi juga memfungsikan indera pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai latihan imajeri, seorang atlet harus dapat mahir dulu dalam melakukan latihan KonsentrasiKonsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu objek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Mental sendiri dapat mempengaruhi banyak hal dalam dunia kompetitif sebagai seorang atlet, contohnya seperti peningkatkan kinerja atlet sangat efektif dan efisien jika dilakukan dengan menggabungkan keterampilan fisik dan strategi mental yang sesuai dengan kebutuhannya dalam menjalani kompetisi. Kehilangan atau didapatkannya momentum oleh atlet, terjadi lebih banyak karena faktor mental dan emosional. Atlet bisa mengalami blok mental atau kehilangan kontrol mental dalam hitungan detik. Ini dapat terjadi terutama dalam situasi persaingan yang ketat dimana kondisi mental mengganggu kemampuan yang dimiliki. Ketidakstabilan kondisi mental yang terjadi itu dapat dicegah dengan memastikan atlet tampil sesuai dengan strategi kognitif untuk mengatasi kecemasan, stres, pikiran dan emosi negatif yang telah di atur sedemikian rupa sebelum bertanding. Ini sangat membantu atlet untuk mengatasi berbagai tantangan yang bersifat negatif dari lingkungan dan kondisi tempat itu atlet saat ini perlu menanamkan dalam diri mereka beberapa karakteristik yang menurut Yuanita Nasution 2007 ada tiga karakteristik yang sebaiknya terdapat pada diri atlet yang akan menjalani latihan mental yaitu Atlet tersebut menjalani latihan mental. Karena apabila suatu tugas dihadapi dengan sikap positif, maka potensi keberhasilannya akan semakin nyata. Sebaliknya, jika atlet malas melakukan latihan, dapat menybabkan kegagalan. Oleh karena itu, atlet sendiri yang harus memutuskan bahwa atlet tersebut menjalani setiap program latihan sampai selesai, dan yakin bahwa latihan tersebut akan membawa manfaat bagi kemajuan prestasinya. Tanpa adanya komitmen tersebut, atau jika atlet merasa terpaksa dalam menjalankan latihan, maka manfaat dari hasil latihan yang dijalaninya akan harus menjalankan setiap program latihan secara utuh. Keuntungan atau manfaat dari latihan mental hanya akan terasa jika atlet menjalankan seluruh program latihan secara utuh, tidak sepotong-sepotong. Serupa dengan latihan keterampilan fisik, maka proses latihan mental pun harus dilakukan berulang-ulang karena atlet memerlukan waktu, usaha, maupun umpan balik dari kemajuan suatu harus memiliki kemauan untuk menjalani latihan dengan sempurna, sebaik mungkin. Setiap program latihan mental telah di rancang secara terstruktur sehingga seluruh kegiatannya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Termasuk seluruh penugasan dan evaluasi atau penilaian diri yang harus dilakukan oleh atlet, merupakan bagian dari program latihan mental yang tidak boleh diabaikan. Latihan mental merupakan suatu proses yang harus dijalani sesuai prosedur karena itu tidak ada jalan pintas untuk mencapai prestasi dibalik semua ini pasti ada manfaat tersembunyi yang perlu kita ketahui supaya dapat meyadarkan kita betapa pentingnya untuk melatih mental kita sebelum bertanding di sebuah kompetisi, karena semua ini penting bagi kemajuan atlet bangsa Indonesia agar dapat bersaing di berbagai kompetisi tingkat nasional bahkan bisa mencapai kompetisi tingkat internasional. Manfaat dari Latihan Mental bagi atlet, antara lain Mengontrol perhatian sehingga seorang atlet mampu berkonsentrasi atau perhatian secara penuh pada titik tertentu atau sesuatu yang harus emosi, sehingga seorang atlet sanggup menguasai perasaan marah, benci, cemas, takut, sehingga dapat menguasai ketegangan dan mampu beraktifitas dengan energi sehingga seorang atlet sanggup untuk pulih secara secara awarennes, seorang atlet memiliki pemahaman akan keadaan tubuhnya sehingga mampu mengendalikan atau melokalisasi ketegangan dalam rasa percaya perencanaan bawah sadar atau manfaat pembinaan mental bagi atlet imagery, yaitu seorang atlet mampu membuat perencanaan gerak atau taktik permainan sebelum pertandingan pemikiran, yaitu seorang atlet mampu mengubah pemikiran awal menjadi yang lebih positif. 1 2 Lihat Atletik Selengkapnya
Latihantersebut juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga mampu menurunkan tingkat stres di hari berikutnya. Selain itu, orang yang rutin melakukan latihan kebugaran jasmani dapat mengurangi risiko gangguan mental dan mampu mengendalikan emosinya dengan baik. 5. Meningkatkan Energi
Jakarta - Olahraga merupakan aktivitas fisik yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Dengan berolahraga, tubuh menjadi sehat, bugar, dan lebih berenergi. Tak hanya bikin tubuh sehat dan bugar, olahraga juga bisa untuk mengontrol emosi. Tak bisa dimungkiri, setiap orang pasti pernah merasakan berbagai suasana hati, satu di antaranya marah. Lirik Lagu Part Of Your World - Halle Lirik Lagu Mimpi - Putri Ariani 40 Kata-Kata Sadar Diri Aku Tak Pantas Untukmu Rasa marah tersebut bisa disebabkan karena berbagai hal. Emosi tersebut yang terkadang akan merusak suasana yang ada. Itulah mengapa, sebisa mungkin untuk senantiasa bisa mengendalikan diri agar tak mudah marah atau emosi. Beragam cara bisa dilakukan untuk meredam amarah, seperti dengan olahraga. Ada beberapa jenis olahraga untuk mengontrol emosi marah yang bisa Anda coba. Berikut ini jenis-jenis olahraga untuk mengontrol emosi, dilansir dari Verywell Fit via Kamis 18/8/2022. Tinju Jenis olahraga untuk mengontrol emosi marah yang pertama adalah tinju. Tinju merupakan satu di antara latihan intensitas tinggi yang dapat membantu Anda melepaskan rasa amarah. Olahraga ini melibatkan kombinasi pukulan dan jab sehingga Anda bisa melampiaskan kemarahan dengan lebih positif. Selain berguna untuk mengelola emosi dengan baik, tinju juga membantu membakar kalori serta membentuk kekuatan tubuh secara efektif. Latihan Sirkuit Jenis olahraga untuk mengontrol emosi berikutnya adalah latihan sirkuit. Ini masih termasuk latihan intensitas tinggi yang dapat membantu Anda melepaskan energi saat marah. Latihan ini bisa Anda lakukan ketika kondisi emosional sedang tidak baik atau sering kali suasana hati buruk karena satu dan lain hal. Anda mungkin memerlukan beberapa peralatan untuk melakukan olahraga ini seperti dumbbell, kettlebell, atau resistance untuk Mengendalikan EmosiMenari Menari juga termasuk jenis olahraga untuk mengontrol emosi yang bisa dilakukan. Olahraga yang masuk dalam kelompok latihan intensitas tinggi ini membantu melepaskan energi dengan baik saat sedang marah. Anda juga bisa mengekspresikan diri melalui gerakan-gerakan tarian. Dengan begitu, emosi yang sedang dirasakan dapat lepas kemudian suasana hati akan terasa lebih baik. Lompat Tali Jenis olahraga untuk mengontrol emosi selanjutnya adalah lompat tali. Olahraga intensitas tinggi ini berguna untuk meningkatkan detak jantung dengan cepat dan membakar kalori tubuh secara efektif. Lompat tali juga membantu Anda melepaskan emosi dan suasana hati yang sedang buruk. Cukup menyediakan alat lompat tali yang sederhana, Anda bisa melakukan aktivitas untuk mengelola emosi dengan baik. Latihan ini juga membantu Anda mengelola kondisi stres dan menjaga keseimbangan mental dengan lebih untuk Mengendalikan EmosiYoga Jenis olahraga untuk mengontrol emosi juga bisa Anda lakukan dengan berbagai latihan yoga. Jenis olahraga yang satu ini melibatkan gerakan-gerakan lambat tapi dapat membantu membuat otot-otot tubuh rileks. Selain itu, yoga juga dilakukan dengan latihan pernapasan yang baik sehingga dapat membantu memperlambat detak jantung dan menenangkan pikiran. Dalam hal ini, terdapat beberapa jenis yoga yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut Hatha yoga jenis yoga yang melibatkan gerakan-gerakan lebih lambat dan lebih lembut. Yoga kekuatan dan yoga vinyasa jenis yoga yang melibatkan gerakan lebih cepat serta menawarkan latihan yang lebih intens. Bikram yoga jenis yoga ini dilakukan di ruangan yang memiliki pemanas. Yoga ini juga dapat menantang Anda untuk fokus pada postur tertentu selama kelas 90 menit. Olahraga untuk Mengendalikan EmosiMeditasi dan Tai Chi Meditasi juga termasuk jenis olahraga untuk mengontrol emosi. Dalam hal ini, Anda bisa mempraktikkan olahraga tai chi, yaitu seni bela diri dari China yang melibatkan gerakan mengalir dan serangkaian meditasi. Laju gerakan lambat yang dilakukan dapat membantu menenangkan emosi Anda dan menurunkan detak jantung saat Anda merasa sedang emosi dan marah. Kini terdapat beberapa kelas tai chi yang dilakukan secara online, Anda bisa mengikutinya dengan mudah tanpa harus masuk pada kelas khusus. Olahraga untuk Mengendalikan EmosiBejalan atau Mendaki Berjalan kaki merupakan satu di antara olahraga yang baik untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2. Selain itu, jalan kaki atau aktivitas mendaki juga sangat baik dilakukan untuk melepaskan amarah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hanya satu kali berjalan hanya 10 menit dapat mengurangi permusuhan dan kemarahan pada orang dewasa muda, meskipun tidak pada tingkat yang signifikan secara statistik. Studi lain menunjukkan bahwa mencapai langkah per hari menghasilkan tingkat kemarahan yang dilaporkan lebih rendah, bersama dengan berkurangnya kecemasan, depresi, kelelahan, kebingungan, dan gangguan suasana hati. Tentu ini menjadi aktivitas olahraga yang murah dan mudah dilakukan. Sumber Asli Verywell Fit Disadur dari Reporter Ayu Isti Prabandari. Published 25/6/2021.
Mentalskill pada intinya adalah kesiapan pikiran seseorang untuk memenuhi tuntutan psikologis dalam suatu olahraga. Pada umumnya skill ini didasarkan pada motivasi, konsentrasi, percaya diri dan pengendalian emosional. Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun.
Seorang atlet yang mendapat pembinaan mental perlu disiapkan agar dalam penampilannya agar mampu menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Sistematika dan teknik dalam manfaat pembinaan mental bagi atlet hendaknya dapat menguatkan seluruh unsur psikologis yang berhubungan dengan aspek kognitif, konatif, dan afektif. Manfaat pembinaan mental bagi atlet ini meliputi tahap awal dan tahap tahap awal, pembinaan dilakukan untuk menyiapkan seorang atlet agar mampu membangun pondasi kemampuan manfaat pembinaan mental bagi atlet dan siap untuk manfaat pembinaan mental bagi atlet berikutnya. Bentuk bentuk pembinaan pada tahap ini biasanya tentangPembinaan Baca juga mengenai bahaya gangguan mentalSedang tahap lanjut bertujuan untuk menguatkan semua komponen manfaat pembinaan mental bagi atlet. Manfaat pembinaan mental bagi atlet tahap lanjut ini berhubungan dengan semua aspek psikologis, diantaranya Pembinaan yang berhubungan dengan peningkatan aspek kognitif yaitu pemusatan perhatian, visualisai, kecepatan dan ketepatan reaksi, serta restrukturisasi pembinaan mental bagi atlet untuk penguatan aspek konatif/ keinginan yaitu will power training, concentration, dan contemplation. Baca juga mengenai gangguan mental mayor pada kehamilanManfaat pembinaan mental bagi atlet untuk aspek afektif, emosional yaitu melalui pembinaan biofeed back, self sugestion, dan 12 Manfaat Pembinaan Mental Bagi Atlet secara Mengontrol perhatian sehingga seorang atlet mampu berkonsentrasi / perhatian secara penuh pada titik tertentu atau sesuatu yang harus Mengontrol emosi, sehingga seorang atlet sanggup menguasai perasaan marah, benci, cemas, takut, sehingga dapat menguasai ketegangan dan mampu beraktifitas dengan tenang. Baca juga mengenai gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 13. Mengontrol energi sehingga seorang atlet sanggup untuk pulih secara secara psikis .4. Body awarennes, seorang atlet memiliki pemahaman akan keadaan tubuhnya sehingga mampu mengendalikan /melokalisasi ketegangan dalam Mengembangkan rasa percaya Membuat perencanaan bawah sadar atau manfaat pembinaan mental bagi atlet imagery, yaitu seorang atlet mampu membuat perencanaan gerak atau taktik permainan sebelum pertandingan berlangsung. Baca juga mengenai manfaat tertawa untuk kesehatan mental7. Restrukturisasi pemikiran, yaitu seorang atlet mampu mengubah pemikiran awal menjadi yang lebih Membuat seorang atlet memiliki komitmen dan semangat kuatSeorang atlet yang mendapatkan manfaat pembinaan mental akan memiliki komitmen dan semangat yang kuat untuk menggeluti olahraga yang ditekuninnya, karena dengan komitmen dan semangat yang kuat seorang atlet akan serius berlatih,Komitmen dan semangat adalah tingkat motivasi dan usaha yang ditujukan atau diarahkan pada kegiatan atau kegiatan olahraga baik pada saat latihan maupun pertandingan. Untuk mendapatkan komitmen dan semangat yang bagus Harus melibatkan pelatihan dan kompetisi lebih dari 20 jam/minggu. Baca juga mengenai manfaat shalat untuk kesehatan mentalKomitmen dan semangat yang kuat akan menciptakan semangat untuk berlatih dan bertanding. Hasrat atau keinginan yang kuat dari seorang atlet untuk berkompetisi atau menunjukkan keterampilan atau kemampuan dalam suatu bersaing ini sudah harus ditanamkan sejak awal seorang atlet tersebut mulai bermain. Pelatih, Guru, Orangtua harus selalu menanamkan semangat bersaing dan berkompetisi yang sehat sejak awal, tanamkan kejujuran sejak dini. Jika ini ditanamkan maka akan tercipta ketangguhan R. 2004187 menyatakan seorang atlet yang akan berhasil tidak hanya kuat fisik dan tekniknya saja, tetapi seorang atlet juga harus memiliki mental yang kuat juga. Karena dengan mental yang kuat seorang atlet akan mudah mengontrol mental yang kuat seorang atlet akan mampu berkonsentrasi, percaya diri, dan memiliki motivasi yang lebih, ketika seorang atlet telah memiliki ketangguhan ini maka seorang atlet akan berjuang tanpa kenal lelah untuk dapat mencapai Memiliki Syarat Ketangguhan Mental, yaitu Percaya diriMampu fokusMotivasi dari dalamMemiliki sifat kerja kerasKomitmen yang kuatMemiliki determinasi yang baikBerperilaku positifPercaya diri ketika mengalami cederaMampu berkembang ketika tertekanMemiliki nilai personal yang konsistenMemiliki kecerdasan emosiFisik kuatRamah dalam menggapai kesuksesan10. Menggapai KesuksesanMental yang tangguh akan membuat seorang atlet mudah memperoleh kesuksesan atau keberhasilan. Sebuah keberhasilan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri pada seorang atlet. Keberhasilan pada saat latihan dan dalam mengikutipertandingan atau festival salah satunya ditentukan oleh rasa percaya diri seorang atlet. Parameter rasa percaya diri dapat dilihat dari tingkat motivasi seorang atlet pada saat latihan, usaha keras yang ditunjukkan seorang atlet, dan ketekunan yang dilakukan oleh seorang Menanamkan Sifat Kepemimpinan dan Tanggung JawabSelain membangun rasa percaya diri, hal yang penting untuk menciptakan kesehatan mental yang kuat sejak usia dini adalah memberikan sifat kepemimpinan pada seorang atlet sejak awal. Penanaman rasa tanggung jawab seorang atlet dapat diawali dari bagaimana pelatih dapat menanamkan jiwa kepemimpinan pada seorang atlet. Dapat dilakukan denganmemberi kesempatan seorang atlet memimpin pemanasan warming up, mendemonstrasikan berbagai macam gerakan atau teknik tertentu, dll. Sebagai langkah untuk mengurangi tingkat ketergantungan seorang atlet kepada orang lain orang tua, pelatih, teman. Membantu pembentukan rasa percaya diri seorang atlet. Ketika rasa percaya diri seorang atlet baik maka kesehatan mental seorang atlet juga akan menjadi semakin baik Menanamkan Hal Penting tentang PertandinganPelatih juga harus mampu mengembangkan filosofi tentang pertandingan pada seorang atletnya. Jangan tanamkan pada seorang atlet untuk selalu harus menang atau juara. Pelatih atau Guru harus hati hati dalam menggunakan pendekatan untuk mengembangkan filosofi persaingan sehat “Perspektif “& “Keseimbangan” yaitu Pertandingan merupakan bagian dari pertandingan tidak hanya kemenangan atau dengan diri sendiri bukan dengan diri sendiri atas dasar “ Usaha Terbaik” pada saat latihan dan akan menang dan kalah di banyak pertandingan sepanjang hayat atau atlet junior adalah waktu untuk belajar dan mengembangkan di bawah usia 12 th, gunakan ajang pertandingan untuk bertemu teman baru dan untuk menguji kemampuan dan bersenang sebenarnya dalam pertandingan adalah berjuang melakukan yang terbaik, berjuang untuk memperbaiki, dan usaha pencapaian tujuan jangka atau kekalahan tidak membuat seorang atlet menjadi pemenang atau kalah, namun bagian dari perjuangan dan yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
jEEQ6. 19mhmdu3tm.pages.dev/13219mhmdu3tm.pages.dev/52319mhmdu3tm.pages.dev/27019mhmdu3tm.pages.dev/14119mhmdu3tm.pages.dev/15119mhmdu3tm.pages.dev/54519mhmdu3tm.pages.dev/11219mhmdu3tm.pages.dev/234
mampu mengendalikan permainan emosi adalah manfaat dari latihan